Kamis, 4 Desember 2025 menjadi hari yang penuh warna bagi siswa-siswi SDK Kalam Kudus Kesamben. Sejak rombongan turun dari bus, suasana semangat langsung terasa....
Pada 3 Desember 2025, rombongan mahasiswa dari Universitas Negeri Jember mengikuti program pembelajaran KC Berdampak di Kampung Coklat. Setibanya di area wisata edukasi ini, peserta melakukan check in dan registrasi sebelum memulai rangkaian kegiatan yang bertujuan memperkaya pengetahuan tentang industri kakao dan pengelolaan usaha berbasis potensi lokal.
Agenda dimulai dengan kunjungan ke pabrik coklat. Peserta diajak menelusuri proses produksi coklat, mulai dari pengolahan biji kakao, pengeringan, penggilingan, hingga proses pencampuran bahan untuk menjadi coklat siap konsumsi. Penjelasan yang diberikan oleh tim pemandu Kampung Coklat memberikan wawasan praktis mengenai bagaimana komoditas kakao dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi dengan standar industri.
Usai field trip, peserta diarahkan menuju Trinit Hall untuk menikmati makan siang bersama. Setelah istirahat, kegiatan dilanjutkan dengan sesi Forum Group Discussion yang menjadi inti dari pembelajaran KC Berdampak hari itu.
Dalam FGD, fokus pembahasan diarahkan pada pemberdayaan masyarakat melalui optimalisasi potensi lokal, terutama kakao sebagai komoditas unggulan. Tim Kampung Coklat berbagi pengalaman mengenai perjalanan usaha mereka—bagaimana usaha kecil berbasis produk kakao dapat berkembang menjadi destinasi edukasi dan wisata yang memberi kontribusi besar bagi masyarakat sekitarnya. Mahasiswa UNEJ diajak memahami model pengelolaan desa berbasis kakao, mulai dari budidaya, produksi, pengembangan UMKM, hingga strategi pemasaran yang efektif.
Suasana diskusi berlangsung aktif, dengan peserta mengajukan berbagai pertanyaan terkait peluang pengembangan industri kakao di daerah masing-masing, pemanfaatan teknologi dalam produksi, strategi peningkatan kualitas biji kakao, hingga potensi diversifikasi produk turunan kakao. Selain itu, peserta juga mendapatkan gambaran mengenai penguatan peran masyarakat dalam membangun usaha berbasis kearifan lokal agar mampu bertahan dan berkembang secara berkelanjutan.
Sesi FGD memberikan mahasiswa perspektif baru tentang bagaimana sektor pertanian, khususnya kakao, dapat dikembangkan tidak hanya sebagai komoditas mentah tetapi juga sebagai basis industri kreatif dan pariwisata edukatif.
Setelah diskusi selesai, peserta menikmati sajian minuman coklat mix sebagai penutup sesi pembelajaran formal. Agenda kemudian berlanjut dengan waktu bebas, di mana mahasiswa dapat mengeksplor area Kampung Coklat lebih jauh.
Melalui program ini, mahasiswa Universitas Negeri Jember diharapkan mendapatkan pemahaman mendalam tentang potensi kakao serta inspirasi untuk mengembangkan inovasi yang dapat berdampak bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.





