Kamis, 11 Desember 2025 menjadi hari istimewa bagi siswa-siswi UPT SD Negeri Klemunan 02. Sejak tiba di Kampung Coklat, suasana penuh semangat langsung terasa....
Pada 10 Desember 2025, siswa-siswi SMPN 3 Tempel Yogyakarta mengikuti program edukasi industri cokelat di Kampung Coklat. Kegiatan ini disusun dengan pendekatan pembelajaran mendalam sehingga setiap peserta dapat memahami proses industri cokelat secara runtut dan kontekstual melalui tiga tahapan inti: Memahami, Mengaplikasi, dan Merefleksi.
Memasuki tahap Memahami, siswa diperkenalkan pada perjalanan kakao sejak masih berupa bibit. Mereka belajar tentang cara menanam, merawat, hingga memanen buah kakao. Setelah itu, siswa mengamati proses pengolahan di pabrik cokelat untuk melihat bagaimana bubuk kakao diolah menggunakan mesin-mesin industri modern. Penjelasan lengkap ini membantu mereka memahami bahwa produksi cokelat adalah proses panjang yang membutuhkan ilmu, ketelitian, dan teknologi.
Pada tahap Mengaplikasi, para siswa diajak melihat lebih dekat bahan-bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan cokelat. Mereka kemudian masuk ke Cooking Class untuk menikmati pengalaman langsung dengan mencicipi cokelat dari chocolate fountain. Kegiatan ini membuat siswa semakin mampu menghubungkan teori yang mereka dengar dengan hasil olahan nyata yang mereka rasakan secara langsung.
Tahap Merefleksi menjadi kesempatan bagi siswa untuk mengulas kembali apa yang sudah mereka pelajari sepanjang kunjungan. Di area Chocolate Gallery, mereka mengamati berbagai produk cokelat siap jual dengan kemasan menarik dan bentuk yang beragam. Pengamatan ini mendorong mereka memikirkan proses kreatif dan nilai tambah dalam dunia industri. Dalam sesi refleksi, siswa diajak menyimpulkan hal-hal penting yang mereka temukan serta mengaitkannya dengan potensi kewirausahaan yang bisa dikembangkan.
Kegiatan edukasi industri cokelat ini memberikan pengalaman belajar yang kaya dan mendalam bagi siswa SMPN 3 Tempel Yogyakarta. Dengan melalui proses Memahami, Mengaplikasi, dan Merefleksi, mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga mengasah kemampuan berpikir kritis dan apresiasi terhadap proses produksi pangan yang mereka konsumsi sehari-hari.





