Menjelajah Proses Cokelat dari Kebun hingga Meja: Pembelajaran Mendalam SDI Sunan Giri Sumbergempol di Kampung Coklat

Pada 29 Oktober 2025, siswa-siswi SDI Sunan Giri Sumbergempol Tulungagung menjalani kegiatan belajar luar kelas yang menyenangkan dan bermakna di Kampung Coklat, Blitar. Dengan pendekatan Pembelajaran Mendalam yang menekankan tiga pilar Memahami, Mengaplikasi, dan Merefleksi anak-anak mengeksplorasi perjalanan kakao menjadi cokelat yang mereka kenal selama ini.

Tahap Memahami menjadi langkah awal pengetahuan baru mereka. Di area Tani Modern, siswa diperkenalkan dengan proses pembibitan kakao, mempelajari jenis-jenis buah kakao, hingga memahami cara memetik dan membuka buahnya dengan benar. Kegiatan ini memperlihatkan bahwa cokelat yang lezat berawal dari tanaman yang harus dirawat dengan baik. Di Cooking Class, pengetahuan siswa diperkaya dengan memahami bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan cokelat, sehingga mereka mengetahui setiap unsur penting yang berperan dalam menciptakan rasa manis tersebut.

Berlanjut pada tahap Mengaplikasi, pembelajaran dirasakan langsung dalam bentuk aktivitas menyenangkan. Para siswa mencoba menanam bibit kakao di Tani Modern, mencicipi rasa khas dari daging buah kakao, serta berkreasi menghias cokelat dengan kombinasi warna dan bentuk sesuai kreativitas mereka. Tidak hanya itu, mereka juga menikmati chocolate fountain yang menggoda dan mendapatkan minuman cokelat sebagai pengalaman manis yang melengkapi pembelajaran hari itu.

Pada tahap Merefleksi, pemandu mendampingi siswa untuk mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari dan rasakan. Mereka menyadari bahwa cokelat yang sering mereka nikmati melewati proses panjang, penuh ketelitian dan kerja keras. Refleksi ini membantu menanamkan nilai-nilai apresiasi, rasa ingin tahu, dan kepedulian terhadap proses alam dan usaha manusia.

Kegiatan edukatif di Kampung Coklat memberikan pengalaman yang tidak hanya menguatkan pengetahuan, tetapi juga membawa kebahagiaan dan inspirasi bagi siswa SDI Sunan Giri Sumbergempol Tulungagung. Belajar terasa lebih menyenangkan ketika teori bertemu praktik, dan rasa manis menjadi bagian dari ilmu yang berkesan.